-->

Konversi Satuan Panjang Massa Luas Volume Waktu Dan Kuantitas

KONVERSI SATUAN PANJANG MASSA LUAS VOLUME WAKTU DAN KUANTITAS

pendidikan-link.blogpsot.com


Konversi Satuan secara bahasa artinya mengganti, menukar, mengubah nilai satuan. Sedangkan secara istilah adalah mengubah nilai suatu sistem satuan  ke nilai satuan yang lain dengan besaran yang sama tanpa merubah nilai satuan yang aslinya.

Konversi satuan terdiri dari konversi satuam panjang, massa, luas, volume, waktu, jumlah, dan masih banyak lagi. Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali muncul istilah seperti itu. Misalnya, Berapa harga ikan 1 kilo (kg)? Berapa harga sawit 1 kilonya dan dapat berapa ton? Berapa luas tanahmu? Berapa km dari rumahmu kemari? berapa harga cabai 1 ons? Berapa cm ukuran garis tepinya (gambar)? Berapa jarak sebenarnya jika pada peta skalanya 1 : 1.000.000? Berapa gram emas itu dan berapa harganya? Berapa harga dollar sekarang? Berapa cc kendaraan itu? Berapa per liter harga bensin sekarang? Dan masih banyak lagi.

Konversi satuan terkadang terdapat beberapa kesulitan, terutama sebagai seorang pelajar, ketika kesulitan menghadapi soal mengenai materi konversi tersebut. Misalnya, 1 km berapa meter? Atau sebaliknya, 100 m sama dengan berapa km? Tidak hanya itu, terkadang juga sering muncul soal satuan waktu mengenai Lustrum, karena kita hanya sering mendengar sataun waktu abad, windu, dasawarsa, tahun, dan lain-lain. Juga kita jarang mendengar satuan waktu di bawah mili detik (pada stop watch), yaitu mikro detik, bahkan ada yang di bawah lagi. Disini akan disajikan daftar sederhana konversi satuan tersebut agar dapat digunakan bilamana ditemukan kesulitan atau lupa mengenai konversi satuan tersebut secara praktis dan sederhana. Bilamana kelupaan, cukup klik pada google ..... di browser/HP/Laptop anda.

Konversi satuan secara umum terdiri dari:

I. KONVERSI SATUAN PANJANG
Pada zaman dahulu, manusia mengukur sesuatu benda, jarak dan sebagainya dengan menggunakan anggota gerak tangan atau kaki. Untuk objek benda atau jarak yang kecil biasanya mengunakan jengkal tangan, yaitu antara ujung ibu jari dengan ujung jari kelingking. Kemudian untuk benda dengan ukuran sedang atau dengan jarak menengah, biasanya dengan menggunakan hasta, yaitu jarak antara ujung tangan dengan siku. Apabila ukuran benda tersebut panjang atau jaraknya cukup luas, maka biasanya dengan menggunakan kaki. Namun kita mengetahui, bahwa ukuran tersebut kurang begitu akurat secara detail atau rinci, sebab, tangan dan kaki seseorang tentu agak sedikit berbeda satu sama  lain. 

Kemudian manusia mulai menggunakan satuan panjang lainnya dengan menggunakan beberapa benda seperti tongkat katu, tali yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan sabagainya. Terkadang manusia dalam mengukur batas suatu wilayah dalam skala kecil, dengan menggunakan lemparan batu, dan setelah ditemukan senjata semacam senapan, meriam, dan lain-lain, baru tembakannya digunakan manusia untuk mulai mengukur batas sesuatu wilayah yang agak luas.

Dalam rentang beberapa waktu kemudian, manusia menggunakan satuan ukuran panjang dengan menggunakan inchi, par, yard, dan sebagainya, dan yang paling populer dan digunakan pada zaman sekarang adalah satuan ukuran panjang dengan menggunakan satuan meter.
Satuan meter terdiri dari Kilo meter (km), Hekto meter (hm), Deka meter (Dam), Meter (m), Desi meter (dm), Centi meter (cm), dan Mili meter (mm). Jarak tiap-tiap meter adalah 10 (dikali dengan 10). 

Misalnya:

1 Km = 1 x 10 = 10 hm

1 Km = 1 x 10 x 10 = 100 dam

1 Km = 1 x 10 x 10 x 10 = 1.000 m

1 Km = 1 x 10 x 10 x 10 x 10 = 10.000 dm

1 Km = 1 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 = 100.000 cm

1 Km = 1 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 x 10 = 1.000.000 mm

Demikian juga dengan sebaliknya, maka jarak tiap-tiap meter juga 10 (dibagi 10)

Misalnya:

1.000.000 mm = 1.000.000 : 10 = 100.000 cm

1.000.000 mm = 1.000.000 : 10: 10 = 10.000 dm

1.000.000 mm = 1.000.000 : 10 : 10 : 10 = 1.000 M

1.000.000 mm = 1.000.000 : 10 : 10 : 10 : 10 = 100 dam

1.000.000 mm = 1.000.000 : 10 : 10 : 10 : 10 : 10 = 10 hm

1.000.000 mm = 1.000.000 : 10 : 10 : 10 : 10 : 10 : 10 = 1 Km


Berikut adalah kesimpulannya:

1. Jika dihitung dari KM / Kilo Meter

a. 1 km = 1 km

b. 1 km = 10 hm

c. 1 km = 100 dam

d. 1 km = 1.000 m

NB: Umumnya dipakai untuk ukuran jalan lalu-lintas kenderaan. 

Misalnya: Jarak ke Kota Pekanbaru adalah 300 Km

e. 1 km = 10.000 dm

f. 1 km = 100.000 cm

NB: Umumnya dipakai untuk ukuran skala pada peta. 

Misalnya: Peta Kabupaten Rokan Hulu memiliki skala 1 : 1.000.000

g. 1 km = 1.000.000 mm


2. Jika dihitung dari HM / Hekto Meter

a. 1 hm = 0,1 km

b. 1 hm = 1 hm

c. 1 hm = 10 dam

d. 1 hm = 100 m

e. 1 hm = 1.000 dm

f. 1 hm = 10.000 cm

g. 1 hm = 100.000 mm


3. Jika dihitung dari DAM /Deka Meter

a1 dam = 0,01 km

b1 dam = 0,1 hm

c1 dam = 1 dam

d1 dam = 10 m

e1 dam = 100 dm

f1 dam = 1.000 cm

g1 dam = 10.000 mm


4. Jika dihitung dari M / Meter

a.1 m = 0,001 km

b. 1 m = 0,01 hm

c. 1 m = 0,1 dam

d. 1 m = 1 m

e. 1 m = 10 dm

f. 1 m = 100 cm

NB: Umumnya dipakai untuk ukuran tanah petak rumah.

Misalnya: Ukuran tanah suatu petak rumah 1 pantak adalah adalah 15 m x 15 m

g. 1 m = 1.000 mm


5. Jika dihitung dari DM / Desi Meter

a. 1 dm = 0,0001 km

b. 1 dm = 0,001 hm

c. 1 dm = 0,01 dam

d. 1 dm = 0,1 m

e. 1 dm = 1 dm

f. 1 dm = 10 cm

g. 1 dm = 100 mm


6. Jika dihitung dari CM / Centi Meter

a. 1 cm = 0,00001 km

b. 1 cm = 0,0001 hm

c. 1 cm = 0,001 dam

d. 1 cm = 0,01 m

e. 1 cm = 0,1 dm

f. 1 cm = 1 cm

g. 1 cm = 10 mm

NB: Umumnya dipakai seukuran penggaris untuk mengukur ukuran kertas

Misalnya: Ukuran pas foto 2 x 3, artinya 2 cm lebar dengan panjang 3 cm


7. Jika dihitung dari MM / Mili Meter

a. 1 mm = 0,000001 km

b. 1 mm = 0,00001 hm

c. 1 mm = 0,0001 dam

d. 1 mm = 0,001 m

e. 1 mm = 0,01 dm

f. 1 mm = 0,1 cm

g. 1 mm = 1 mm


II. KONVERSI SATUAN MASSA

Berat adalah ukuran massa suatu benda dengan mendapat pengaruh dari gaya gravitasi bumi (gaya tarik bumi). Kita sudah mengetahui bahwa gaya gravitasi bumi sebesar 9,8 m/s2 (red: meter perseken kuadrat). Jadi, jika dibulatkan, nilai gravitasi bumi sebesar 10 m/s2. 

Ada banyak sekali cara untuk mengukur berat suatu benda. Mulai dari cara yang paling sederhana menggunakan benda lain yang setara, juga benda semacam timbangan/neraca yang menggunakan besi gram, menggunaa pegas/per, sampai pada timbangan yang menggunakan peralatan digital.

Satuan yang sering dipakai adalah ton (untuk ukuran berat benda super luar biasa), kuintal (biasanya untuk ukuran berat hasil panen, semisal beras), kilogram ( untuk ukuran berat benda secara umum), ons (untuk ukuran benda yang dibeli secara ecer, semisal sayuran), gram (untuk ukuran emas dan perak pada umumnya), miligram (untuk ukuran benda dalam bentuk sachetan, semisal vetsin/bumbu penyedap), dan lain-lain.

Namun pada umumnya satuan berat menggunakan Kilogram (Kg). Secara berurutan adalah Kilo Gram (Kg), Hekto Gram (Hg/Ons), Deka Gram (Dag), Gram (g), Desi Gram (Dg), Centi Gram (Cg), dan yang terakhir Mili Gram (Cg)

Berikut kesimpulan ukurannya dari yang terbesar ke yang terkecil:

1. Jika dihitung dari KG / Kilo Gram

a. 1.000 kg = 1 ton 

NB: Umumnya dipakai untuk hasil perkebunan.

Misalnya: Panen sawit PTPN V  Sei Rokan sebanyak 1.000.000 ton

b. 100 kg = 1 kuintal

NB: Umumnya dipakai untuk ukuran beras.

Misalnya: Ibu membeli beras Mawar 1 goni sebanyak 1/2 kuintal (50 Kg)

c. 1 kg = 1 kg

d. 1 kg = 10 hg = 1 ons

NB: Umumnya dipakai pada timbangan bahan sembako.

Misalnya: Ibu membeli ikan nila di pasar Ujungbatu seberat 2,5 ons

e. 1 kg = 100 dag

f. 1 kg = 1.000 gram

NB: Umumnya dipakai semua timbangan untuk benda-benda seperti emas, dll.

Misal: Ibu membeli 2 gram cincin emas di Toko Emas Delima

g. 1 kg = 10.000 dg

h. 1 kg = 100.000 cg

i. 1 kg = 1.000.000 mg


2. Jika dihitung dari HG / Hekto Gram

a. 1 hg = 0,1 kg

b. 1 hg = 1 hg

c. 1 hg = 10 dag

d. 1 hg = 100 gram

e. 1 hg = 1.000 dg

f. 1 hg = 10.000 cg

g. 1 hg = 100.000 mg


3. Jika dihitung dari DAG / Deka Gram

a. 1 dag = 0,01 kg

b. 1 dag = 0,1 hg

c. 1 dag = 1 dag

d. 1 dag = 10 gram

e. 1 dag = 100 dg

f. 1 dag = 1.000 cg

g. 1 dag = 10.000 mg


4. Jika dihitung dari Gr / Gram

a. 1 gram = 0,001 kg

b. 1 gram = 0,01 hg

c. 1 gram = 0,1 dag

d. 1 gram = 1 gram

NB: Umumnya dipakai untuk ukuran berat benda per kotak seperti kotak susu, dll

Misalnya: Kakak membeli Susu Chilmill 200 gr di Toko Mesran

e. 1 gram = 10 dg

f. 1 gram = 100 cg

g. 1 gram = 1.000 mg 


5. Jika dihitung dari DG / Desi Gram

a. 1 dg = 0,0001 kg

b. 1 dg = 0,001 hg

c. 1 dg = 0,01 dag

d. 1 dg = 0,1 gram

e. 1 dg = 1 dg

f. 1 dg = 10 cg

g. 1 dg = 100 mg


6. Jika dihitung dari CG / Centi Gram

a. 1 cg = 0,00001 kg

b. 1 cg = 0,0001 hg

c. 1 cg = 0,001 dag

d. 1 cg = 0,01 gram

e. 1 cg = 0,1 dg

f. 1 cg = 1 cg

g. 1 cg = 10 mg


7. Jika dihitung dari MG / Mili Gram

a. 1 mg = 0,000001 kg

b. 1 mg = 0,00001 hg

c. 1 mg = 0,0001 dag

d. 1 mg = 0,001 gram

e. 1 mg = 0,01 dg

f. 1 mg = 0,1 cg

g. 1 mg = 1 mg

NB: Umumnya dipakai untuk benda ukuran sachet.

Misalnya: Kakak membeli Ajinomoto sebanyak 5 sachet, dll


III. KONVERSI SATUAN LUAS

Luas merupakan hasil perkalian dua dimensi panjang dan lebar. Luas biasanya digunakan untuk mengetahui ukuran permukaan suatu benda. Ada banyak cara untuk mengukur luas. Mulai dari mengunakan beberapa tongkat, tali, meteran, sampai kepada penginderaan jarak jauh dengan menggunakan teknologi canggih. Tentu saja dalam mengukur luas kita perlu mengetahui terlebih dahulu panjang sisi suatu bidang. Misalnya, jika bidang berbentuk persegi panjang, maka cukup mengalikan panjang dengan lebarnya saja (L = P x l), jika bidang berbentuk trapesium, maka cukup dengan menjumlahkan dua sisi yang sejajar dan mengalikannya dengan tingginya, serta membaginya dengan 2 (L = {(a + b) x t } : 2 ), atau jika bidang berbentuk segitiga, cukup tinggal mengalikan alas dengan tingginya, kemudian dibagi 2 (L = {a x t} : 2 ), dan lain-lain.

Kemudian satuan yang umum dipakai untuk ukuran luas adalah sama dengan ukuran panjang, bedanya karena ukuran luas merupakan perkalian dari dua sisi, maka, pangkat yang digunakan adalah pangkat dua (kuadrat). Sehingga bila satuan meter x meter, maka hasilnya adalah meter pangkat dua/meter kuadrat (M2)

Berikut adalah kesimpulan hasil perkalian/penbagiannya:

1. Jika dihitung dari KM2 / Kilo Meter Kuadrat

a .1 km2 = 1 km2

b. 1 km2 = 100 hm2

c. 1 km2 = 10 000 dam2

d. 1 km2 = 1.000.000 m2

e. 1 km2 = 100.000.000 dm2

f. 1 km2 = 10.000.000.000 cm2

g. 1 km2 = 1.000.000.000.000 mm3


2. Jika dihitung dari HM2 / Hekto Meter Kuadrat

a. 1 hm2 = 0,01 km2

b. 1 hm2 = 1 hm2

c. 1 hm2 = 100 dam2

d. 1 hm2 = 10.000 m2 = 1 hektar

NB: Umumnya dipakai untuk luas tanah perkebunan/kavlingan

Misalnya: Luas lahan PTPN V Sei Intan adalah 10.000 Hektar

e. 1 hm2 = 1.000.000 dm2

f. 1 hm2 = 100.000.000 cm2

g. 1 hm2 = 10.000.000.000 mm2


3. Jika dihitung dari DAM2 / Deka Meter Kuadrat

a. 1 dam2 = 0,0001 km2

b. 1 dam2 = 0,01 hm2

c. 1 dam2 = 1 dam2

d. 1 dam2 = 100 m2

e. 1 dam2 = 10.000 dm2

f. 1 dam2 = 1.000.000 cm2

g. 1 dam2 = 100.000.000 mm2


4. Jika dihitung dari M2 / Meter Kuadrat

a. 1 m2 = 0,000001 km2

b. 1 m2 = 0,0001 hm2

c. 1 m2 = 0,01 dam2

d. 1 m2 = 1 m2

NB: Umumnya untuk satuan ukuran luas tanah perumahan.

Misalnya: Ukuran tanah Pak Ad adalah 15 m x 30 m

e. 1 m2 = 100 dm2

f. 1 m2 = 10.000 cm2

g. 1 m2 = 1.000.000 mm2


5. Jika dihitung dari DM2 / Desi Meter Kuadrat

a. 1 dm2 = 0,00000001 km2

b. 1 dm2 = 0,000001 hm2

c. 1 dm2 = 0,0001 dam2

d. 1 dm2 = 0,01 m2

e. 1 dm2 = 1 dm2

f. 1 dm2 = 100 cm2

g. 1 dm2 = 10.000 mm2


6. Jika dihitung dari CM2 / Centi Meter Kuadrat

a. 1 cm2 = 0,0000000001 km2

b. 1 cm2 = 0,00000001 hm2

c. 1 cm2 = 0,000001 dam2

d. 1 cm2 = 0,0001 m2

e. 1 cm2 = 0,01 dm2

f .1 cm2 = 1 cm2

g. 1 cm2 = 100 mm2


7. Jika dihitung dari MM2 / Mili Meter Kuadrat

a. 1 mm2 = 0,000000000001 km2

b. 1 mm2 = 0,0000000001 hm2

c. 1 mm2 = 0,00000001 dam2

d. 1 mm2 = 0,000001 m2

e. 1 mm2 = 0,0001 dm2

f. 1 mm2 = 0,01 cm2

g. 1 mm2 = 1 mm2

Baca Juga : Bilangan Kuadrat 1 sampai 100


IV. KONVERSI SATUAN VOLUME

Volume atau isi merupakan hasil perkalian tiga dimensi dari panjang, lebar, dan tinggi. Volume/Isi biasanya digunakan untuk mengetahui isi suatu benda. Ada banyak cara untuk mengukur volume/isi. Mulai dari mengunakan beberapa media wadah berisi air seperti pada hukum Archimedes, pengukuran sederhana dengan mengalikan panjang, lebar, dan tingginya, menggunakan gelas ukur, takaran liter, muk, tekong, sampai kepada  peralatan dengan menggunakan teknologi canggih. Tentu saja dalam mengukur volume/isi kita perlu mengetahui terlebih dahulu panjang sisi/lebar dan tinggi suatu bidang. Misalnya, jika bidang berbentuk balok, maka cukup mengalikan panjang dengan lebar dan tingginya saja (V = P x l x t ), jika bidang berbentuk kotak, maka cukup dengan mengalikan salah satu sisinya saja sebanyak 3 kali (V = s x s x s / s3). silinder, cukup tinggal mengalikan saja luas alasnya dengan tingginya, (V = 3,14 x r x r x t ), dan lain-lain.

Kemudian satuan yang umum dipakai untuk ukuran volume/isi adalah sama dengan ukuran panjang, bedanya karena ukuran isi/volume merupakan perkalian dari tiga sisi, maka, pangkat yang digunakan adalah pangkat tiga (kubik). Sehingga bila satuannya meter x meter x meter, maka hasilnya adalah meter pangkat tiga/meter kubik (M2). Selain kubik, satuan isi/volume adalah liter, cc, dan lain-lain.

Berikut adalah kesimpulan hasil perkalian/penbagiannya:


1. Jika dihitung dari KM3 / Kilo Meter Kubik

a. 1 km3 = 1 km3

b. 1 km3 = 1.000 hm3

c. 1 km3 = 1.000.000 dam3

d. 1 km3 = 1.000.000.000 m3

e. 1 km3 = 1.000.000.000.000 dm3

f. 1 km3 = 1.000.000.000.000.000 cm3

g. 1 km3 = 1.000.000.000.000.000.000 mm3


2. Jika dihitung dari HM3 / Hekto Meter Kubik

a. 1 hm3 = 0,001 km3

b. 1 hm3 = 1 hm3

c. 1 hm3 = 1.000 dam3

d. 1 hm3 = 1.000.000 m3

e. 1 hm3 = 1.000.000.000 dm3

f. 1 hm3 = 1.000.000.000.000 cm3

g. 1 hm3 = 1.000.000.000.000.000 mm3


3. Jika dihitung dari DAM3 / Deka Meter Kubik

a. 1 dam3 = 0,000001 km3

b. 1 dam3 = 0,001 hm3

c. 1 dam3 = 1 dam3

d. 1 dam3 = 1.000 m3

e. 1 dam3 = 1.000.000 dm3

f. 1 dam3 = 1.000.000.000 cm3

g. 1 dam3 = 1.000.000.000.000 mm3


4. Jika dihitung dari M3 / Meter Kubik

a. 1 m3 = 0,000000001 km3

b. 1 m3 = 0,000001 hm3

c. 1 m3 = 0,001 dam3

d. 1 m3 = 1 m3

NB: Umumnya untuk ukuran isi bak mandi, dll

Misalnya: Pak Baim membuat bak mandi dengan ukuran 3 m x 2 m x 1 m = 6 m3


e. 1 m3 = 1.000 dm3

f. 1 m3 = 1.000.000 cm3

g. 1 m3 = 1.000.000.000 mm3


5. Jika dihitung dari DM3 / Desi Meter Kubik

a. 1 dm3 = 0,000000000001 km3

b. 1 dm3 = 0,000000001 hm3

c. 1 dm3 = 0,000001 dam3

d. 1 dm3 = 0,001 m3

e. 1 dm3 = 1 dm3 = 1 liter

NB: Umumnya dipakai untuk bensin, air, dll

Misalnya: Abang pergi ke Pasir Pengaraian dengan menghabiskan bensin pulang pergi sebanyak 2 liter

f. 1 dm3 = 1.000 cm3

g. 1 dm3 = 1.000.000 mm3


6. Jika dihitung dari CM3 / Centi Meter Kubik

a. 1 cm 3 (cc) = 1 ml = 1 cc = 0,000000000000001 km3

b. 1 cm 3 (cc) = 1 ml = 1 cc = 0,000000000001 hm3

c. 1 cm 3 (cc) = 1 ml = 1 cc = 0,000000001 dam3

d. 1 cm 3 (cc) = 1 ml = 1 cc = 0,000001 m3

e. 1 cm 3 (cc) = 1 ml = 1 cc = 0,001 dm3

f. 1 cm 3 (cc) = 1 ml (mili liter) = 1 cc (centimeter cubic)

NB: Biasanya untuk ukuran cc pada sepeda motor.

Misalnya: Ayah naik Honda Verza dengan ukuran 200 cc

g. 1 cm 3 (cc) = 1.000 mm3


7. Jika dihitung dari MM3 / Mili Meter Kubik

a. 1 mm 3  = 0,000000000000000001 km3

b. 1 mm 3  = 0,000000000000001 hm3

c. 1 mm 3  = 0,000000000001 dam3

d. 1 mm 3  = 0,000000001 m3

e. 1 mm 3  = 0,000001 dm3

f. 1 mm 3  = 0,001 cm 3 

g. 1 mm 3 = 1 mm3


1. Jika dihitung dari KL / Kilo Liter

a. 1 kl = 1 kl

b. 1 kl = 10 hl

c. 1 kl = 100 dal

d. 1 kl = 1.000 liter

e. 1 kl = 10.000 dl

f. 1 kl = 100.000 cl

g. 1 kl = 1.000.000 ml


2. Jika dihitung dari HL / Hekto Liter

a. 1 hl = 0,1 kl

b. 1 hl = 1 hl

c. 1 hl = 10 dal

d. 1 hl = 100 liter

e. 1 hl = 1.000 dl

f. 1 hl = 10.000 cl

g. 1 hl = 100.000 ml


3. Jika dihitung dari DAL / Deka Liter

a. 1 dal = 0,01 kl

b. 1 dal = 0,1 hl

c. 1 dal = 1 dal

d. 1 dal = 10 liter

e. 1 dal = 100 dl

f. 1 dal = 1.000 cl

g. 1 dal = 10.000 ml


4. Jika dihitung dari L / Liter

a. 1 liter = 0,001 kl

b. 1 liter = 0,01 hl

c. 1 liter = 0,1 dal

d. 1 liter = 1 liter

NB: Umumnya dipakai untuk satuan minyak, air, dll

Misal: Harga 1 liter solar tanpa subsidi adalah Rp. 11.700, 00

e. 1 liter = 10 dl

f. 1 liter = 100 cl

g. 1 liter = 1.000 ml


5. Jika dihitung dari DL / Desi Liter

a. 1 dl = 0,0001 kl

b. 1 dl = 0,001 hl

c. 1 dl = 0,01 dal

d. 1 dl = 0,1 liter

e. 1 dl = 1 dl

f. 1 dl = 10 cl

g. 1 dl = 100 ml


6. Jika dihitung dari CL / Centi Liter

a. 1 cl = 0,00001 kl

b. 1 cl = 0,0001 hl

c. 1 cl = 0,001 dal

d. 1 cl = 0,01 liter

e. 1 cl = 0,1 dl

f. 1 cl = 1 cl

g. 1 cl = 10 ml


7. Jika dihitung dari ML / Mili Liter

a. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 0,000001 kl

b. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 0,00001 hl

c. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 0,0001 dal

d. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 0,001 liter

e. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 0,01 dl

f. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 0,1 cl

g. 1 ml = 1 cm3 = 1 cc = 1 ml

NB: Umumnya untuk satuan satu tetes benda cair, misalnya: minyak, dll

Misalnya: Bunda naik sepeda motor Yamaha Lexy dengan ukuran 150 cc


V. KONVERSI SATUAN WAKTU 

Sebelum manusia mengenal jam, manusia mengetahui waktu dari posisi matahari di bumi dengan melihat bayangan pohon dan menggunakan tongkat yang ditancapkan di atas tanah. Hanya bayangan dari matahari yang dapat menunjukkan waktu pada saat itu. Ini hanya berlaku pada siang hari, tetapi tidak pada malam hari.

Kemudian manusia sudah mulai bisa melihat waktu dengan menggunakan tali yang terbuat dari tumbuhan. Tali tumbuhan tersebut dibuat simpulan dengan jarak tertentu. Kemudian tali tersebut dibakar. Jarak antara tiap simpulan menunjukkan rentang waktu yang digunakan.

Setelah itu manusia sudah mulai menggunakan waktu dengan menggunakan pasir dalam dua wadah tertutup. Lamanya jatuhnya pasir dari wadah atas ke wadah bawah menunjukkan rentang waktu yang digunakan.

Setelah beberapa lama kemudian, manusia sudah dapat menemukan jam, dengan ukuran yang besar, dan biasanya di letakkan pada menara-menara yang tinggi.

Setelah beberapa abad kemudian, ukuran jam semakin diperkecil, dan bahkan sampai seukuran lengan, dengan menggunakan tenaga baterai.

Berikut adalah satuan waktunya berdasarkan peredaran matahari, bulan, dan hitungan pada jam terkini:

1. Ukuran waktu dalam skala besar

a. 1 Abad = 100 Tahun

b. 1 Dasawarsa = 10 Tahun

c. 1 Windu = 8 Tahun

d. 1 Lustrum = 5 Tahun


2. Jika dihitung berdasarkan Tahun

a. 1 Tahun = 12 Bulan

b. 1 Tahun = 52 Minggu

c. 1 Tahun = 365,25 (365) / 366 Hari (Tahun Kabisat/4 Tahunan)

d. 1 Tahun = 8.766 Jam

e. 1 Tahun = 525.960 Menit

f. 1 Tahun = 31.577.600 Detik


3. Jika dihitung berdasarkan Bulan

a. 1 Bulan = 4,345 (4) Minggu

b. 1 Bulan = 30,416 (30/31) Hari

c. 1 Bulan = 730,001 Jam

d. 1 Bulan = 43.800 Menit

e. 1 Bulan = 2.628.000 Detik


4. Jika dihitung berdasarkan Minggu

a. 1 Minggu = 7 Hari

b. 1 Minggu = 168 Jam

c. 1 Minggu = 10.080 Menit

d. 1 Minggu = 604.800 Detik


5. Jika dihitung berdasarkan Hari

a. 1 Hari = 24 Jam

b. 1 Hari = 1440 Menit

c. 1 Hari = 86.400 Detik


6. Jika dihitung berdasarkan Jam

a. 1 Jam = 60 Menit

b. 1 Menit = 60 Detik

c. 1 Jam = 3.600 Detik


7. Jika dihitung berdasarkan Menit

1 Menit = 60 Detik


8. Jika dihitung berdasarkan Detik

a. 1 Detik = 1.000 Mili Detik

b. 1 Mili Detik = 1.000 Mikro Detik

c. 1 Detik = 1.000.000 Mikro Detik


VI. KONVERSI SATUAN JUMLAH

Setiap benda memiliki ukuran jumlah atau kuantitas tertentu, guna mengetahui kadarnya. Satuan konversi jumlah digunakan untuk mempermudah menghitung jumlah benda dalam skala tertentu, apalagi dalam skala jumlah yang besar,  agar lebih sederhana penghitungannya dan memahaminya.

Berikut konversi jumlah yang biasanya digunakan secara umum dalam kehidupan sehari-hari:

a. 1 Pasang = 2 Buah

b. 1 Slop/Pak = 10 Buah

c. 1 Lusin = 12 Buah

d. 1 Kodi = 20 Buah

e. 1 Krat = 24 Buah

f. 1 Gross = 44 Buah

g. 1 Rim = 500 Lembar

Demikian uraian dan data mengenai beberapa konversi satuan baik panjang, berat, luas, isi, waktu dan lain-lain. Kritik saran dan masukan positif dan membangun sangat diharapkan di kolom komentar. Semoga bermanfaat sebagai bahan referensi pembelajaran, baik di sekolah maupun umum.

Baca Juga : Perkalian 1 sampai 100

LihatTutupKomentar