A. PENGERTIAN KALIMAT
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam ragam variasi, yaitu Penggabungan, Penguatan/Penegasan, Pemilihan, Berlawanan dan Urutan Waktu.
Contoh:
Ataniya pergi ke Moskow. (Kalimat Tunggal 1)
Ekklesia berangkat ke Washington. (Kalimat Tunggal 2)
Ataniya pergi ke Moskow sedangkan Ekklesia berangkat ke Washington. (Kalimat Majemuk)
Zefri berangkat ke Kiev, sedangkan Tama pergi ke Bahama. (Kalimat Majemuk)
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan sebagian atau beberapa kalimat tunggal yang subjek, predikat atau obyek yang sama. Bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Pekerjaannya cuma misscalled. (Kalimat Tunggal 1)
Pekerjaannya cuma browsing. (Kalimat Tunggal 2)
Pekerjaannya cuma read doang. (Kalimat Tunggal 3)
Pekerjaannya cuma misscalled, browsing, dan read doang. (Kalimat Majemuk Rapatan)
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat elemen induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat merupakan imbas perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, ragam dan variasi, yaitu syarat, tujuan, perlawanan (konsesif), penyebaban, pengakibatan, cara, alat, perbandingan, penjelasan, dan kenyataan.
Contoh:
Kemarin Rehan mencuci motor. (Induk Kalimat)
Dikala sang surya berada di ufuk timur. (Anak Kalimat sebagai pengganti Keterangan Waktu)
Dikala sang surya berada di ufuk timur, Rehan mencuci motor. (Kalimat Majemuk Bertingkat Cara 1)
Rehan mencuci motor dikala sang surya berada di ufuk timur. (Kalimat Majemuk Bertingkat Cara 2)
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
Tina bermain dengan Laila. (Kalimat Tunggal 1)
Icha membaca buku di kamar kemarin. (Kalimat Tunggal 2, Induk Kalimat)
Ketika Melisa datang ke rumahnya. (Anak Kalimat sebagai pengganti Keterangan Waktu)
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar merupakan kalimat yang berisikabar, berita, dan informasi pokok dalam struktrur inti, yang belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan elemen unsur faktor seperti penambahan keterangan kalimat maupun keterangan subjek, predikat, objek ataupun sebagai pelengkap atau komplemen (komplementer). Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan jenis macam ragam dan variasi seperti sebagai berikut.
1. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar jenis tipe ini memiliki elemen unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk jenis tipe macam ini bisa berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.
Contohnya:
Mahasiswa / sedang belajar. = S / P (Kata Kerja)
Ayahnya / dosen Perguruan Tinggi. = S / P (Kata Benda)
Lukisan itu / bernilai.= S / P (Kata Sifat)
Mahasiswa itu/ empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
2. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar jenis tipe ragam variasi ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal.
Contohnya:
Mereka / sedang menyusun /skripsi. = S / P / O
3. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P Pelengkap
Kalimat dasar ragam variasi ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, dan pelengkap atau komplemen (komplementer). Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap atau komplemen (komplementer) berupa nomina atau adjektiva.
Contohnya:
Paman / beternak / ayam. = S / P / Pel.
4. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P O Pelengkap
Kalimat dasar jenis tipe ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap komplemen (komplementer). Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap atau komplemen (komplementer) berupa nomina atau frasa nominal.
Contohnya:
Aku / mengirimi / sahabat pena / surat. = S / P / O / Pel.
5. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar ragam ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, dan semestinya memiliki elemen unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya:
Kami / berasal / dari Surakarta. = S / P / K
6. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar ragam ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, obyek, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya:
Ummi / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K
7. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P Pelengkap K
Kalimat dasar ragam variasi ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, pelengkap atau komplemen (komplementer), dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitive atau kata sifat, pelengkap atau komplemen (komplementer) berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya:
Iwan Fals / bermain / musik / di atas pentas. = S / P / Pel. / K
8. Struktur Kalimat Dasar Berpola S P O Pelengkap K
Kalimat dasar ragam variasi ini memiliki elemen unsur subjek, predikat, objek, pelengkap atau komplemen (komplementer) dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap atau komplemen (komplementer) berupa nomina atau frasa nominal dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya:
Ia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K
Kalimat berpelengkap menggunakan kata pelengkap untuk membuat kalimat agar menjadi utuh
E. KALIMAT PASIF DAN NEGATIF
1. Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan}. Biasanya ditandai oleh predikatnya yang berawalan di- dan ter-. Terdapat dua kaidah umum untuk membuat kalimat aktif menjadi kalimat pasif dalam bahasa Indonesia.
Subyek sebagai kata ganti orang
Saya memasak nasi goreng. (Kalimat Aktif)
Nasi goreng saya masak. (Kalimat Pasif)
Ia memarahi Dika. (Kalimat Aktif)
Dika dimarahi dia. (Kalimat Pasif)
Subyek bukan sebagai Kata Ganti Orang
Bibi memasak nasi goreng. (Kalimat Aktif)
Nasi goreng dimasak (oleh) bibi. (Kalimat Pasif)
Deki memarahi Dia. (Kalimat Aktif)
Dia dimarahi (oleh) Deki. (Kalimat Pasif)
2. Kalimat Negatif
Paman memasak nasi goreng. (Kalimat Positif)
Paman tidak memasak nasi goreng. (Kalimat Negatif)
Tom memarahi Jimmy. (Kalimat Positif)
Tom tidak memarahi Jimmy. (Kalimat Negatif)
Ia memarahi Dita. (Kalimat Positif)
Ia {tidak|tak} memarahi Dita. (Kalimat Negatif)
Demikianlah penjelasan singkat mengenai apa itu kalimat secara definisi, strukrur, jenis, dan fungsinya, disertai dengan beberapa contohnya. Semoga bermanfaat.